No products in the cart.
Analisis Usaha Kereta Panggung : Penghasilan dan Biayanya
Dikarenakan banyak orang yang bertanya mengenai bisnis odong2 khususnya dalam segmen kereta panggung, kami mencoba menuangkan pertanyaan yang sering diajukan pada artikel ini. Mungkin bagi teman-teman yang belum mengetahui mengenai usaha odong-odong khususunya dalam segmen kereta panggung, artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk Anda. pada kali ini kami ingin mencoba mengulas mengenai analisis usaha kereta panggung antara penghasilan dan biayanya.
Kereta panggung merupakan salah satu bentuk mainan yang memang user friendly. User friendly baik dari segi marketing (banyak anak-anak yang suka), operasional sampai dengan teknis lainnya. Banyak orang memilih kereta panggung ini Karena berbagai macam factor yang mendukung di tempat usahanya. Seperti lapak yang tersedia, pengoperasionalannya sekaligus dengan usaha lainnya (intensifikasi usaha), dan masih banyak lagi.
Penghasilan (revenue stream) yang kita bisa peroleh dari kereta panggung dapat berasal dari pembeli / customer dengan 2 segmen yaitu balita dan anak-anak. Apa perbedaan antara balita dengan anak-anak? Perbedaannya terletak pada segi usia. Untuk segmen balita pastinya usianya sampai dengan lima tahun, sedangkan untuk anak-anak dari 5 sampai dengan kurang lebih 7 tahun. Ada selisih 2 tahun lebih tua. Untuk segmen balita ini kereta panggung yang cocok adalah dengan model mobilan plastik kecil. Sedangkan untuk segmen anak-anak pastinya mobilan plastik kecil tersebut sudah tidak muat lagi, harus diganti dengan mobilan yang lebih besar.
Banyak sekali orang yang salah kaprah dalam memilih odong-odong khususnya kereta panggung ini. Dikarenakan ketidaktahuan mereka tentang target pasar yang dituju dan dengan pertimbangan dana modal yang harus diinvestasikan. Memang untuk kereta panggung dengan mobilan yang kecil pastinya akan lebih murah jika dibandingkan dengan mobilan yang lebih besar. Oleh sebab itu banyak orang yang memilih membeli kereta panggung mobil kecil. Hal ini dikarenakan factor biaya atau modal. Ketika dijalankan ternyata di tempatnya lebih banyak anak-anak dengan usia SD yang membutuhkan kapasitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan yang mobil kecil tersebut.
Nah, bagi Anda yang memang sudah mengetahui akan hal ini sebaiknya dijaga jangan sampai nanti salah pilih. Pertama-tama yang harus Anda ketahui adalah mengenai pangsa pasar Anda. jika memang akan lebih banyak anak balita maka Anda cukup dengan menaruh kereta panggung mobil kecil, namun jika di tempat Anda lebih banyak anak-anak usia SD maka sebaiknya Anda menyediakan kereta panggung mobil besar. Atau dengan model lain yang lebih besar dengan kapasitas anak-anak SD tadi.
Untuk perbedaan omzet seharusnya ada perbedaan. Dikarenakan nilai investasinya yang berbeda. Namun dalam praktik di lapangan kita temui bahwa rata-rata tukang odong-odong memasang tariff yang sama baik untuk kereta panggung mobil kecil ataupun kereta panggung mobil besar. Ini memang sangat disayangkan ya.. secara perhitungan tingkat return on investment (ROI) pastinya akan lebih kecil jika kita berinvestasi pada kereta panggung dengan mobil yang besar.
Kalau kita asumsikan bahwa tariff sewa antara odong-odong panggung yang kecil sama dengan kereta panggung mobil besar maka perhitungannya kurang lebih sebagai berikut:
Jika dalam satu rit dengan kapasitas penuh yaitu sebanyak 6 anak dengan tariff Rp5.000,- / 2 lagu atau kurang lebih selama 5 menit, maka penghasilan yang bisa di peroleh adalah sebesar Rp30.000,- dalam satu kali rit dengan durasi 5 menit. Saat ini kita tidak perlu muluk-muluk saja, jika kita targetkan dalam satu hari saja mutar dengan frekuensi 10 kali rit dalam kapasitas penuh (misalkan pagi hari 5 rit dan sore hari 5 rit penuh), maka kita dapat memperoleh penghasilan kurang lebih Rp300.000,- per harinya. Dengan asumsi tersebut berarti kurang lebih jumlah anak-anak yang naik di odong-odong tersebut adalah sebanyak Rp300.000,-/Rp5.000,- yaitu 60 anak-anak. Untuk mendapatkan target jumlah penumpang tersebut Anda bisa membaginya menjadi 2 waktu yaitu 30 anak pada pagi hari dan 30 anak pada sore sampai malam hari.
Pada prinsipnya perhitungan tersebut di atas adalah memperkirakan jumlah harian rata-rata yang bisa diperoleh oleh pemilik odong-odong. Dikarenakan ada waktu yang sepi sekali dan juga disisi lain ada juga waktu dimana penumpangnya membludak sekali. Semuanya kurang lebih plus dan minus. Pada saat sepi pastinya perlu subsidi khususnya untuk membiayai biaya tetap yang tetap keluar pada saat penghasilan kurang. oleh sebab itu pada saat ramai Anda harus bisa untuk menyisihkan dana jaga-jaga kalau nanti sepi.
Demikian perhitungan singkat terkait dengan analisis usaha kereta panggung ini. Jika Anda perlu pertanyaan lebih lanjut mengenai teknis operasional sampai dengan keluhan-keluhan terkait dengan odong-odong bisa bertanya langsung kepada kami. Salam sejahtera buat rekan-rekan sesama pelaku odong-odong!