No products in the cart.
Konsep Desa Wisata Modern untuk Kabupaten Bekasi: Pembuatan Musium Industri 4.0 Bekasi
Saat ini banyak sekali pengembangan desa wisata di berbagai daerah. Dengan berakhirnya pandemi corona, perlahan-lahan sector pariwisata di berbagai daerahpun bergerak. Mungkin banyak orang yang sudah jenuh dan perlu hiburan. Begitu juga dengan dorongan pemerintah dalam pengembangan pariwisata di berbagai daerah di Indonesia untuk meningkatkan PDRD suatu wilayah. Apalagi khususnya bagi daerah yang memang merupakan daerah pariwisata.
Ide-ide kreatif dari masyarakat pun banyak bermunculan dalam mengembangkan pariwisata di wilayahnya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan kondisi geografis dan juga keunggulan produk khas daerah masing-masing. Namun, masih banyak juga para penggerak desa atau suatu wilayah yang masih bingung bagaimana mengembangkan konsep desa wisata di daerahnya. Biasanya hal ini lebih terkait dengan masalah pendanaan atau sponsor.
Sebagai warga Bekasi, saya, Hendra, yang menuliskan artikel ini, bermaksud untuk memberikan suatu konsep baru dalam pengembangan Desa Wisata Modern di wilayah Kabupaten Bekasi. Setelah lebih dari 5 tahun lamanya tinggal di wilayah Bekasi, khususnya di wilayah Tambun Utara, saya melihat perkembangan yang luar biasa dan juga prospek masa depan yang lebih luar biasa yang ada di wilayah Bekasi bagian utara ini. Mulai dari pesisir pantai, hingga wilayah yang mendekati akses jalan tol Jakarta – Cikampek.
Pada tahun 2022 ini, setelah melihat perkembangan pembangunan tol Tanjung Priok – Cibitung, ada salah satu hal yang potensial yang bisa dikembangkan khususnya di wilayah exit tol Gabus Indah. Dengan view-nya yang sangat keren dan indah, sangat cocok sekali dikembangkan menjadi sebuah Kawasan wisata yang besar. Dimana akses tol transjawa ini salah satunya melalui daerah sini. Dengan pandangan yang dari segala penjuru mata angin tentunya hal tersebut bisa menjadi salah satu tempat untuk publisitas yang baik sebagai sarana promosi areal wisata.
Dengan potensi yang besar tersebut, kita ingin memberikan sebuah ide besar untuk pembuatan musium industry 4.0 Bekasi. Mengapa musium industry? Dikarenakan Bekasi saat ini adalah salah satu kota industry yang ada di Indonesia, dan salah satu kota yang menghasilkan PDRB terbesar dari sector industry, maka peletakan musium industry dirasa sangat tepat di wilayah Bekasi. Dengan bergesernya struktur ekonomi dari ekonomi agraris ke industry, dan saat ini mulai beralih lagi dari industry ke digital, pembuatan musium industry 4.0 Bekasi ini ditujukan sebagai bentuk edukasi khususnya bagi generasi penerus, untuk mendorong jiwa entrepreneurship dari masyarakat kita untuk dapat berkontribusi menyumbangkan bisnis dengan skala yang lebih makro seperti contoh-contoh perusahaan yang nantinya akan diajak untuk membuat musium.
Dengan areal kurang lebih 10ha, nantinya akan ada denah kavling untuk pendirian bangunan musium untuk perusahaan besar dan bonafit di Indonesia. Contohnya seperti Musium Gojek, Musium Tokopedia, Musium Astra, Musium Pertamina, Musium Jasa Marga, Musium Bank Himbara, Musium Indofood, Musium Sampoerna, Musium Aqua, Musium Sosro, Musium Mayora, Musium Transcorp dan lain sebagainya. Musium-musium tersebut nantinya akan memberikan edukasi mengenai sejarah dari masing-masing pembangunan perusahaan tersebut hingga sampai sebesar saat ini. Edukasi tersebut ditujukan untuk membuat inspirasi dan studi perbandingan bagi generasi penerus yang ingin menjalankan usahanya sendiri. Belajar bagaimana para industrialis tersebut membangun industry dari yang hanya industry kecil hingga menjadi industry besar seperti saat ini.
Dari pembangunan musium industry tersebut nantinya akan ada areal yang diisi oleh UKM-UKM seperti kuliner, perdagangan umum, dan wahana hiburan. Konsep musium industry ini akan berada di Kawasan yang Bernama Gabus Ecopark. Sebuah Kawasan ekonomi kreatif dan kepariwisataan yang mengkonsep tema edukasi entrepreneurship dan falsafah hubungan kolaborasi antara industry besar dan industry kecil yang mendorong roda perekonomian Indonesia seperti konsep trickle down effect of economics.
Tidak terbatas disitu saja, nantinya pola transaksi maupun monitoring dari setiap aktivitas yang dilakukan di areal Gabus Ecopark tersebut akan menggunakan metode transaksi digital full 100%, dimana hal tersebut nantinya digunakan untuk pengolahan data science mengenai analisis permintaan pasar pada areal Gabus Ecopark yang nantinya dapat digunakan sebagai tools dalam melakukan analisis bisnis dan keputusan mengenai perencanaan strategi bisnis yang lebih matang. Pemberlakuan system sewa yang tidak berbasis pada sewa tetap, melainkan komisi setiap closing penjualannya dengan tarif yang bersahabat dan mendukung iklim usaha seluruh stakeholders.
Kemudian dengan adanya kumpulan usaha Bersama kuliner misalnya, hal tersebut akan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi areal cloud kitchen terbesar yang mungkin ada di Indonesia. Dengan menggandeng aggregator aplikasi pengiriman makanan, diharapkan sinergi kita akan semakin baik. Tidak berhenti di cloud kitchen, kesatuan usaha tersebut akan dijadikan bentuk inti plasma produksi catering yang ditujukan untuk pasar Kawasan industry Jababeka, Bekasi Industrial Estate, MM2100, ataupun perkantoran yang ada di Jakarta melalui badan usaha milik desa setempat.
Saat ini penulis sedang mencoba untuk mengajukan ide ini ke berbagai tokoh terkait yang sekiranya bisa mendukung untuk realisasi pembangunan musium industry 4.0 Bekasi ini. Catatan pada web ini akan menjadi sejarah jika kelak ide ini terealisasi. Barangkali buat teman-teman yang membaca artikel ini juga dapat dijadikan bahan inspirasi untuk konsep pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing. Jika ada hal-hal yang terkait dengan pengembangan industry pariwisata, silakan teman-teman menghubungi saya pada kontak 08118408787 untuk saling bertukar pikiran dan berelasi. Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis, semoga bermanfaat.